TRANSPORTASI DAN EKONOMI SERTA PRINSIP DASAR PERENCANAAN TRANSPORTASI

Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi, transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.

Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Harus diingat bahwa sistem transportasi memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan. Melalui transportasi, penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.

Dalam transportasi, terdapat proses-proses mendasar sebagai berikut :
        proses menerus tindakan bersama;
        pemilihan alternatif sistem jaringan dan/atau sistem pergerakan;
   untuk melayani/mempengaruhi permintaan sistim kegiatan pada masa mendatang -- pergerakan orang/barang dari satu lokasi ke lokasi lain (intra dan/atau antar desa / kota / wilayah/nasional/internasional) dgn menggunakan sumberdaya yg ada.

Sedangkan proses transportasi diatas terklasifikasi dalam kategori berikut :
1.       Output
    alternatif terpilih sistim jaringan dan/atau sistim pergerakan berdasar pertimbangan
       sisi stakeholder -- pengguna, penyedia, masyarakat lain, dsb
       aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, fisik, teknologi
    alternatif/terpilih/terbaik
      dari sisi kesejahteraan seluruh stakeholder/masyarakat (desa, kota, dsb) à sustainable economically
     dari sisi kesejahteraan semua stakeholder/masyarakat (intra pengguna; intra penyedia; dsb) à sustainable socially
    dari sisi pelestarian sumberdaya buatan bernilai sejarah yg merupakan peninggalan masyarakat generasi nenek-moyang à sustainable culturally
  dari sisi perlindungan terhadap sumberdaya alam yg merupakan titipan bagi masyarakat generasi anak-cucu à sustainable environmentally
2.      Proses
    proses menerus tindakan bersama (intra/antar – tahap / profesi / aktor)
    untuk, dari, oleh stakeholder/masyarakat (desa, kota, dsb) à sustainable politically
3.      Input
    Sumber daya yg ada
   melestarikan sumberdaya buatan bernilai sejarah peninggalan masysrakat generasi nenek-moyang à sustainable culturally
   melindungi sumberdaya alam yang merupakan titipan untuk masysrakat generasi anak-cucu à sustainable environmentally

Dengan berpedoman pada skema proses transportasi tersebut di atas, diharapkan dalam melakukan perencanaan dan penerapan transportasi yang ideal dapat memberikan manfaat berupa :
  terlayani/terpengaruhinya permintaan pergerakan masyarakat (intra/antar desa-kota-wilayah-nasional-internasional) unt masa mendatang;
     terpenuhinya permintaan pergerakan kota pendidikan, kota pariwisata, kota industri, dsb (idem untuk desa, wilayah, dst);
     kontribusi/dampak dr transportasi dlm rangka mewujudkan terciptanya kota (pendidikan, dsb) yg nyaman untuk tempat kerja, tempat tinggal, dan tempat istirahat (idem unt desa, wilayah, dst);
  àtoward sustainable urban development – economically, socially, culturally, politically, environmentally (idem rural, regional, dst).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seberapa Luas Wilayah Indonesia